Tuesday, January 31, 2012

notitle~~~

karya Hasna Hafizhah Salma

mampukah aku,
sisakan senyum di sini
mampukah aku,
bertahan di sini,
sendiri tanpa siapapun....


hujan datang dan pergi,
aku masih sendiri,
inikah takdirku?
haruskah aku hindari?

mentari telah tiba,
tapi tetap aku masih di sini, sendiri...
adakah di sana,
yang mengharapkan kehadiranku...


wahai....
sehina itukah aku?
sejahat itukah aku?
mengapa dan mengapa?
sisakah hamparan harapan,
di sini sendiri....

notitle~

karya Hasna hafizhah Salma

saat semua tak lagi di sini....
saat semua tak lagi terjangkau....
aku sendiri,
tak tahu harus kemana....


haruskah aku berlalu?
meninggalkan semua yang lalu...
ingin aku menangis,
tak tahu harus kemana berlabuh



saat semua...menghindari,
saat hati ini tak tahan lagi,
kemana aku harus berlari?
berlalu meninggalkan semuanya.............



temanku, sahabatku, orangtuaku,
siapa yang kan jadi tempat berlabuhku?
aku jauh...mereka semakin menjauh,
sudah tak terdekap, sudah tak terjangkau...




yaRabb...
kemana aku harus berlari?
meninggalkan kepedihan ini..
yaRabb, keyakinanku keteguhanku...
hanya pada-Mu kini.....




yaRabb,
maafkan hamba,
ampunin hamba,
yang bersimpuh setelah cobaan datang menghadang....................

Sunday, January 29, 2012

ayah

karya Hasna Hafizhah S

maaf.....
saat nasihatmu tak kudengar,
maaf.....
saat janji kini terabaikan,
maaf......
atas dekapanmu tak kupedulikan lagi,
maaf.....
hanya itu yang dapat terucap



kau yang kuat,
tak ingin melihatku lemah.
kau yang tegar,
tak ingin melihatku rapuh...



ayah,
biarkan cintamu terus ada,
untuk kami,
keluargamu...


ayah,
maaf hati ini yang egois,
yang mencekikmu,
dalam ketidakbahagiaan...



ayah,
terus dekap kami,
teruslah kuat,
maafkan kami.....




ayah,
terlebih aku,
dan kami memohon maaf padamu................

Pantaskah aku bahagia

karya Hasna Hafizhah Salma


pantaskah aku bahagia?
jika ibuku tak turut bahagia,
pantaskah aku bahagia?
jika ayahku tak lagi membela



kemana aku?
kemana kebahagiaanku?
kemana cinta yang dulu?
masihkah ia ada di dekapku?



pantaskah aku bahagia?
bila air mata masih tersisa,
pantaskah aku bahagia?
bila ayah dan ibuku,
tak mendekapku dalam bahagia





baik, kini dan juga nanti....
seberapa pantas aku untuk bahagia?

selamat ulangtahun papa tercintah :*

SELAMAT ULANGTAHUN PAPA :* ({})
maaf gara-gara aku, semuanya..................berantakan. maaf.............. :(  :"(





27 Januari 2012

Sunday, January 22, 2012

Sosokmu, yang tercinta

Saat pertahanannya rapuh,
ia menangis,
mengadu pada illahi Rabbi,
bahwasanya ia lemah...


saat dirinya sudah tak berdaya,
bersimpuh sujud memohon ampun,
seakan ia akan mati esok,
dan pergi tak kembali....


saat waktunya telah tiba,
berpura-pura memasang baja,
kekuatan di depanku,
tak sekuat saat menghadap-Nya...


sakit tak pernah ia rasa,
yang penting aku bahagia,
betapa bahagianya,
bila aku lebih bahagia....



egois,
selalu saja aku merasa,
selalu saja aku memaki,
padahal ia berusaha,
meyakiniku akan cinta dan kasihnya......



egois,
tak pernah ku pedulikannya,
tak pernah ia berhenti mempedulikanku,
dia tak ingin aku sendiri,
dalam kelabu sang malam....


ibu....
mungkinkah aku kansadar?
bila kamu telah berlalu,
terbawa angin,
menuju syurga di samping-Nya?


ibu.........
masihkah ada maafmu untukku?
dikala aku tak mampu,
semuanya telah berlalu,
berharap ada harapan baru....



ibu....
tuk yang pertama,
dan semoga bukan tuk yang terakhir,
aku mencoba...
sabar sepertimu,
maafkan aku....
aku menyayangimu.......



ibu,
cintaku padamu,
atas nama cinta-Nya,
yaRabb lindungilah dan selamatkanlah,
ibuku tercinta.......




karya Hasna Hafizhah S.

notitle~

Dulu gue pernah suka sama cowok. Cowok itu sangat berarti buat gue. Sampe-sampe gue lupa waktu setiap gue lagi berbalas pesan singkat dengannya (baca: smsan). Dulu juga dengan gampangnya gue ninggalin sholat, kayak kaga ada beban gitu. Tapi itu dulu, tiga tahun yang lalu. Waktu gue masih SMA yang emang lagi pengen-pengennya bandel. Oke bukan pengen bandel tapi dari sononya udah bandel. Entah sudah berapa dosa yang gue perbuat dengan tampang innosen. Seakan lupa sama Tuhan yang sesungguhnya, Allah Swt. Astagfirullah. Tapi itu dulu.
            Tiga tahun lalu. Ada seseorang yang amat special buat gue. Orang itu terlalu amat special. Oke gue berlebihan. Orang special itu Sam. Sudah lama gue suka sama Sam, dan udah lama juga gue jadi mak comblangnya dia sama setiap cewek yang dia suka. Tapi sayang, nggak pernah berhasil. Entahlah, gue yang salah apa emang dianya. Selama itupun gue mengorbankan perasaan gue dengan sepenuh hati. Gue bela-belain jadi orang munafik untuk menutupi fakta sesungguhnya bahwa gue suka sama dia. Miris memang. Tapi itu adalah satu-satu cara supaya gue bisa deket sama dia. Sampai suatu hari, nggak ada angin nggak ada hujan dia bilang sayang ke gue. Gue yang keadaanya waktu itu udah suka mati alias cinta mati sama dia seneeeengnya nggak kepalang. Sampe-sampe gue jingkrak-jingkrak di kamar, persis orang kesurupan. Gue meluk guling. Waktu itu gue terlalu senang, sampai-sampai gue nggak mikir dia serius apa nggak gue cuman nanya ke dia apa bener dia suka sama gue dan dia jawab iya. Benar. Gue nggak mau banyak nanya lagi ke dia. Gue takut harapan gue hancur berkeping-keping. Sejak saat itu gue sama dia merubah gaya bahasa gue elo menjadi aku-kamu. Seperti orang pacaran namun tidak pacaran. Dia nggak ‘nembak’ gue, cuman bilang sayang dan suka dan merubah gaya bahasa. Smsan pun yang biasanya ngomongin cewek yang dia suka, gimana caranya buat ‘nembak’, de es be. Kini berubah jadi tentang gue sama dia. Sms norak atau apapun yang menunjukan kemesraan layaknya seorang yang sedang beradu kasih (baca: pacaran). Contohnya “yang udah maem blm?” “ih kamu cantik banget sih” “kangen sama kamu” “lagi mikirin kamu” “kalo kamu bulan aku rela deh jadi bintangnya” dan lain sebagainya. Hiyaaaat. Bikin gue di mabok kepayang. Tapi sayang keberuntungan bukan di pihak gue. Setelah sebulan bermesra-mesraan, dia-Sam hilang tanpa kabar. Sms nggak pernah apalagi nelepon? Kaga pernah. Sampai akhirnya gue udah ngebatin menahan rasa rindu yang membelenggu, gue cerita ke sahabat gue yang juga sahabat baiknya Sam.
“yaampun gue seneng banget. Dia bilang sayang ke gue, kangen, muji dan lain lain deh pokoknya. Tapi udah belakangan ini dia ngilang.” Gue mengakhiri cerita. Sahabat gue-Army- bengong. Kayak reaksi orang nggak percayaan.
“serius dia kayak gitu?!” yang ternyata memang Army nggak percaya. Gue mengangguk. Dia menggeleng.
“muna juga dia.” Sambungnya lagi. Deg! Jantung gue berkontraksi lebih cepat. Penasaran. Dan apa maksudnya.
“maksudnya?” tanya gue mencoba untuk biasa.
“iya dia muna. Tau nggak kenapa? Gue bakal cerita tapi janji lu jangan nangis di depan gue. Oke?” tanyanya membuat kesepakatan. Gue mengangguk. Dia bercerita. Jantung gue makin bergerak tak karuan. Semakin lama semakin pelan dan hampir berhenti. Tapi untungnya tidak berhenti.
“dia kasihan sama lo makanya dia bilang suka ke elo. Dia tahu lu suka sama dia sejak awal. Awal banget. Dia juga tau tujuan lu mau nyomblangin dia. Yang intinya biar lo bisa deket sama dia. Intinya Sam munafik juga. Dia bilang suka sama lo cuman karena kasihan.” Army mengakhiri ceritanya. Deg! Jantung gue rasa-rasanya sudah berhenti berdetak. Perjanjian awal gue langgar, mendung di hati gue akhirnya turun hujan juga. Gue nangis. Bagus, gue nangis di depan sahabat gue. Malu men malu, harga diri gue…….
“KASIHAN?!” ulangku dengan rasa marah. Army mengangguk dan matanya seakan bilang “sabar ya”. Rasanya makin lama mau turun badai dari hati gue yang paling daleeem. Sejak saat itu dia-Sam minta maaf ke gue berulang-ulang. Tapi emang dasarnya gue masih sayang dengan gampangnya gue maafin dia. Tapi perlahan-lahan gue berubah, gue mulai menutup diri dari yang namanya makhluk cowok dan gue mulai mendalami agama. Emang bener ya kata pepatah lagi seneng ingetnya temen, lagi susah ingetnya Tuhan.
            Tiga tahun pun telah berlalu. gue yang dulu udah jadi gue yang sekarang. gue yang udah sedikit paham tentang agama dan gue yang sudah membatasi hati buat para mahluk yang ber-gen cowok. Ya Rabbi…….inikah yang terbaik? Setiap sakit ada hikmah yang tersembunyi? Aku mencintainya karena-Mu.


karya Hasna Hafizhah S.

Sang Penggoda

Karya Hasna Hafizhah Salma

Lelaki itu sedang menunaikan kewajiban lima waktunya. Iman dan islam ia amalkan dengan sebaik-baiknya. Cintanya pada Illahi Rabbi tak dapat dipathkan oleh apapun dan melebihi apapun. sunnahnya tak pernah ia lewatkan barang satu haripun. Pandangannya ia tundukan kala bidadari-bidadari berkeliaran indah di sekitarnya-Gadhul basher. Siang hari ia jadikan waktunya untuk memberi kebaikan terhadap sesame manusia. Malam harinya ia tundukkan kepalanya sejajar pada tumit dan kakinya demi mengharap ampunan dan perlindungan Yang Maha Kuasa.
            Tak pernah Syam-nama lelaki itu- memperhatikan teman-teman akhwatnya di dalam maupun di luar kelas. Bila ada tugas kelompok dan harus dikerjakannya bersama si akhwat, ia tetap melakukannya dengan menjaga pandangan. Apapun yang dilakukan Syam pada yang bukan mahramnya –bila memungkinkan dan sebisa mungkin- ia menahan pandangannya.
            Sampai hari itupun tiba, Syam tidak sengaja berpapasan dan tidak sengaja pula memandang wajah seorang akhwat yang tertutup rapih saat ia hendak melaksanakan sunatullah. Astagfirullah. Astagfirullah. Astagfirullah. Syam beristigfar sebanyak-banyaknya. Masih dapat menahan godaan yang baru saja terjadi.
            Belakangan ini –entah darimana dan mengapa- Syam mengetahui sekilas mengenai akhwat yang tak sengaja berpapasan dengannya. Namanya Salsa. Syam mulai merasa desir aneh ketika mendengar atau bahkan tak sengaja melihatnya. Syam merasa syaiton nan terkutuk tersebut sedang menggodanya. Setiap tak sengaja berpapasan dengan Salsa, selalu terdengan bisikan-bisikan –yang entah berasal darimana- yang membuat Syam semakin gelisah. “Udah nggak apa-apa sekali-kali memandang Salsa. Toh masa SMA mu kan cuman sebentar. Jangan sampai melewatkan masa SMAmu dengan beribadah saja, itukan tidak asik. Ayo gunakan kesempatan ini untuk memandangnya penuh.” Iya tuh bener. Pekik Syam dalam hati. Baru saja Syam menoleh untuk memandang Salsa, di sisi lain sepertinya hati kecilnya berteriak “JANGAN MEMANDAAANG! Jaga pandanganmu. Cintamu pada Allah terlalu suci untuk kau nodai dengan cinta atas dasar nafsumu pada wanita yang belum tentu akan menjadi mahrammu nanti.” Syam tidak jadi menoleh. Bisikan yang sama seperti bisikan awalpun terdengar kembali di telinganya –seakan tidak mau kalah “udah coba aja sekali memandang. Pacaran itu enak loh. Daripada mengagumi dari jauh doang. Batin coy batin.” Syam menoleh –benar benar menoleh. Tapi sepertinya Allah masih melindunginya, saat ia menoleh Salsa sudah tidak ada lagi di hadapannya. Syam ingin menangis. Entahlah pikirannya penuh dengan kepenatan saat ini.
            “Syam!” panggil Salsa dari jauh. Deg! Jantungnya serasa berhenti. Jaga pandangan. Jaga pandangan. Jaga pandangan. Batinnya dalam hati. Namun lagi-lagi bisikan yang entah darimana itu kembali menggoda “Liat aja, kesempatan emas. Jangan lewatkan. Jarang-jarangkan bisa lihat wanita dari dekat seperti ini apalagi Salsa sangat cantik.” Bisikan lembut lainnya membatah “Sabar. Allah bersamamu. Jaga pandanganmu. Ingat cintamu pada-Nya takkan terkalahkan oleh apapun.” Salsa semakin mendekat “Syam tunggu!”. Bisikan penuh dengan godaan itupun terdengar kembali “udah buruan pandang. Kesempatan nggak datang dua kali! Jarang loh ada wanita secantik Salsa.” Dan akhirnya Syam benar-benar tergoda. Dia menolah dan memandang ke sumber suara yang memanggilnya –akhwat yang telah membuat desir aneh padanya. Deg! Jantungnya berdegul lima kali lipat seperti biasanya. Tangannya mengeluarkan keringat dingin. Grogi.
“Syam, ana boleh minta tolong?”
“minta tolong a-pa?” jawabnya salah tingkah.
“ajarin ana matematika ya. Ana dengar antum bidangnya dalam soal matematika.” Syam melongo. Jantungnya kali ini berdebar tujuh kali lipat dari biasanya.
“bo-leh” jawab Syam makin salah tingkah. salsa mengangguk dan tersenyum.
“insyaAllah sabtu depan ya, antum bisa kan? Syukron ya.”
            Semenjak Salsa minta bantuan pada Syam, mereka semakin dekat. Salsa satu-satunya akhwat yang dekat pada Syam. Saking dekatnya mereka, sampai ada gosip yang men-judge mereka pacaran. Salsa yang ditanya mengenai gosip tersebut menggeleng tegas. Syam yang tercekik dalam keadaan seperti ini akhirnya memutuskan untuk berbicara langsung pada Salsa dan menyatakan cintanya.
            Hari dimana Syam memberanikan diri menyatakan cinta pada Salsa pun tiba. Salsa yang mendengar pernyataan cintanya hanya pergi berbalik tanpa menyisakan senyum seperti biasa. Kecewa. Saat ia sudah merasa cukup jauh dan tidak melihat Syam lagi dari hadapannya. Ia mengirimi Syam pesan singkat –SMS- “Lelaki yang taat pada  Allah dan gemar melaksanakan sunatullah tidak akan pernah berani mencoba mengingkari dan mengkhianati-Nya. Lelaki yang taat pada Allah dan Rasulnya akan gemar menjaga cintanya pada Illahi Rabbi –Allah dan Rasulnya- bagaimanapun godaan menghampiri dan ia takkan pernah sudi menodai cintanya dengan nafsu yang tak terjaga.” Di seberang sana, Syam yang menerima SMS Salsa membuka dan membacanya. Syam merasa ditampar amat keras. Cintanya pada Illahi Rabbi ternyata masih kalah dengan godaan syaiton yang terkutuk………..

Ya Rabbi

Ya Rabbi....
Kau datangkan angin,
merobohkan pertahananku,
keyakinanku merapuh jua...


Ya Rabbi....
Kau basahi aku,
hapuskan dosaku,
aku memohon sepenuh hati....

Ya Rabbi....
masih tersisakah?
masih adakah?
benang kusut tak dapat ku kembali....


Ya Rabbi...
aku memohon ampun,
atas dasar cintaku pada-Mu....


Ya Rabbi....
aku memohon ampun,
atas rasa rindu....


Ya Rabbi..
ampunkan daku,
peluk daku,
lindungi daku,
atas segala kerendahan hati...
Allahuma Aamiin..........



karya: Hasna Hafizhah S.

Islamic Hijri Calendar Widget - Sticky Note - Alhabib Islamic Web Service and Accessories

Islamic Hijri Calendar Widget - Sticky Note - Alhabib Islamic Web Service and Accessories

Astagfirullah!

astagfirullahal'adzim....
entah berapa dosa yang sudah kuperbuat,
namun tak kunjung ku menyadari,
entah berapa kali aku tersesat,
antara cinta dan nafsu,
entah sampai kapan aku begini,
berkata namun tak kulakukan,
tak mengerti maksud-Mu,
kau biarkan makna
bersembunyi menjauh.....


astagfirullahal'adzim....
niatnya memuji-Mu dan bersyukur,
terabai malah jadi kufur,
mengapa aku belum menyadarinya?
dunia yang rapuh tak tahan lama



astagfirullahal'adzim....
cinta-Mu telah ku sia-siakan,
hidayah-Mu entah berlari kemana,
dan aku bersembunyi,
di balik cinta duniawi....



astagfirullah'adzim....
diri ini mengucap tobat,
masihkah ada yang tersisa?
iman islam dan ihsanku?
akankah aku ikhlas,
menerima mengamalkan,
apa yang telah Kau berikan padaku?


astagfirullahal'adzim...
dengan rendah diri di hadapan-Mu,
dengan memohon ridha-Mu,
ampunkanlah aku,
jadikan aku hamba-Mu yang setia...
amiiiiin!



karya Hasna Hafizhah Salma