Friday, September 7, 2012

Sinopsis 2


Cerita ini berawal ketika pertama kali dia tampak di depanku. Mungkin menurut sebagian temanku dia biasa saja. Gayanya yang teduh memang membuatnya terlihat kurang menarik. Tapi, bagiku dia sempurna. Dengan senyumnya, dia sudah mampu meluluh lantahkanku seketika. Aku tidak bisa berhenti. Berhenti sejenak untuk memikirkannya. Ia bagai topik yang tak berujung. Dingin, sulit menembus dan memahaminya. Tapi dia peduli. Diam-diam aku mencoba meliriknya. Aku merasa amat bersyukur ketika aku menemukannya tengah tertawa bersama teman-temannya. Ingin aku memeluknya, mengatakan bahwa aku mencintainya. Namun itu tak mungkin. Aku hanya pengagum rahasianya yang menjadikannya angan tak tergapai. Dia terlalu sempurna untuk orang sepertiku.

(semoga draftnya jadi yaAllah aamiin)

No comments:

Post a Comment