Saturday, September 29, 2012

renungkanlah

Teman, renungkanlah...
Indahnya dunia begitu memikat,
bersenda gurau dengan sahabat terdekat.
indahnya dunia begitu memikat,
seakan setan tak lelah mengajak maksiat.
indahnya dunia begitu memikat,
 saat terjalin cinta tanpa terikat

Teman...
apa yang bisa dibanggakan
dari gelar yang kan berakhir almarhum?
apa yang bisa dibanggakan
dari sahabat yang kan berakhir sendiri?
apa yang bisa dibanggakan
dari  kekayaan yang kan berakhir hampa?

Friday, September 28, 2012

notitle~

awan semilir di pelipir pantai
hembuskan rindu yang tak sampai
ombak beradu tak pernah usai
layaknya hati yang tak menepi


terukir cerita di sisa hujan
menyisakan hati di ujung jalan
layaknya diri menarik awan
terbuai janji dalam angan



kicau burung hapuskan sepi
akhir cerita melabuhkan hati
melayari cerita dalam mimpi
yang terkisah kini dan nanti

Monday, September 17, 2012

no title

malem ini hujan turun, mengingatkanku tentang luka lalu...
membawaku dalam teduh...
dear land,
cinta ini penuh dengan sakit.
mungkin karena aku yang belum paham keadaan.
atau aku yang semakin mencinta?
entahlah...
yang aku tahu,
kalau Allah menjaga cintaku, aku nggak akan sakit.
insyaAllah bisa ikhlas..

hujan hari ini mengantarku pada luka lalu,
yang kuharapkan tidak lagi terjadi,
aku bahagia,
dalam semu...

hujan ini menyejukkanku,
seolah berkata semua akan baik-baik saja,
selalu ada 'dia' yang tulus nantinya,
mungkin bukan sekarang...

Allah,
titip cintaku...
titip sayangku...
karena aku mencintai-Mu,
juga menyayangi-Mu...
lindungi kami,
dekatkan kami kepada-Mu,
kirim kami shalih dan shalihah yang mengantarku
pada kasih tulus-Mu
aamiin...

Friday, September 14, 2012

notitle~

dear land,
terik tidak terlalu panas,
hujan juga tidak terlalu deras.
hari ini semuanya jadi satu.
Allah pembuat skenario yang Maha Indah,
membuat mawar merekah sedikit hari ini.
mawarnya menari indah,
saat angin menerpanya pelan.
mempertahankan posisi yang seharusnya.

mawarnya......kembali, land.
mulai kembali merekah seperti dulu :')

Thursday, September 13, 2012

notitle~

dear land,
mawar hari ini tidak merekah sempurna...
tapi untungnya masih terlihat indah karena tertutup bunga lain yang merekah ruah.
badainya terlalu kencang, land.
mawarnya tidak kuat menahan rintikan air hujan yang bertubi,
ia lebih memilih bertahan daripada melayukan dirinya.
mawarnya juga masih menunggu untuk dipetik,
tentu saja oleh pemilik yang sempurna ya...
yang bisa menjaga mawarnya dengan baik,
merawat dan memperhatikannya sepenuh hati...

Allah... kumohon lindungi mawarnya dari badai yang berkepanjangan.
biarkan mawarnya merekah seperti bunga lain,
jangan biarkan dia layu kalah oleh cuaca :')

Friday, September 7, 2012

notitle~

dear land,
cerita ini semu. bahagia ini samar. cinta ini.....sulit. sulit aku menjelaskannya dengan kata-kata, sulit ku paparkan dengan cerita. dan aku sulit membaginya.
hati sih, inginnya tidak berbagi.
tapi keadaan memaksaku untuk berbagi.
menyembunyikan separuhnya untuk kurasakan sendiri.

alam juga tau..
cerita ini tak berujung,
terlalu banyak cinta yang saling bertukar,
menjadikannya rumit berbelit hampa

kalau aku menebak,
dunia juga tahu.
tahu apa yang kusembunyikan,
dibalik derai tawa,
dibalik hampa,
dibalik tangis...

aku sering merasa sendiri,
tapi nyatanya tidak.
aku masih punya Engkau, Rabb.
Engkau yang menciptakan dia -yang begitu sempurna- di mataku,
Allahu Rabbi...


kutitipkan serpihan sisa yang harus kubagi ini pada-Mu,
kumohon jaga kami; khususnya dia. aamiin :")

Sinopsis 2


Cerita ini berawal ketika pertama kali dia tampak di depanku. Mungkin menurut sebagian temanku dia biasa saja. Gayanya yang teduh memang membuatnya terlihat kurang menarik. Tapi, bagiku dia sempurna. Dengan senyumnya, dia sudah mampu meluluh lantahkanku seketika. Aku tidak bisa berhenti. Berhenti sejenak untuk memikirkannya. Ia bagai topik yang tak berujung. Dingin, sulit menembus dan memahaminya. Tapi dia peduli. Diam-diam aku mencoba meliriknya. Aku merasa amat bersyukur ketika aku menemukannya tengah tertawa bersama teman-temannya. Ingin aku memeluknya, mengatakan bahwa aku mencintainya. Namun itu tak mungkin. Aku hanya pengagum rahasianya yang menjadikannya angan tak tergapai. Dia terlalu sempurna untuk orang sepertiku.

(semoga draftnya jadi yaAllah aamiin)

no title

dear land,
kukira hidup itu mudah. hanya dengan senyum kita bisa melewati sejuta kesulitan yang tidak kita harapkan. nyatanya tidak. butuh kata terpaksa di setiap senyum yang -sebenarnya- tidak ingin kita keluarkan. memaksa diri menutup hati.
kukira hidup itu selalu ber-ending bahagia. nyatanya tidak. kita tidak selalu bahagia. tapi, kita juga tidak selalu sedih. kadang yang berlebihan itu terasa menyakitkan.
kukira hatiku sudah benar-benar berlabuh. tp nyatanya aku salah. lubang-lubang itu masih menganga, malah makin hari makin memadati seluruh sisa di hatiku. sakit memang. tp mau gimana lagi?
ku kira..... hariku akan berubah. berubah lebih indah saat aku melihatmu. ternyata tidak. tidak selamanya, hidupku indah. tidak selamanya kamu membuatku bahagia. tidak selamanya, karena aku akan mati. menjadi buih di antara binatang sakti...

no title

Mawar hari ini terlihat layu,
tidak bersahabat tidak pula merayu.
Entah mengapa hujan pun turun,
merajuk manja kepada sang bumi.
Hati terlampau cinta
malah jadinya membelenggu...
berharap yang baru berbeda,
nyatanya sama saja...
selalu membuatku terluka.

entahlah,
siapa yang salah kutak peduli.
mungkin aku yang terlalu peka.
menduga dan mengira
tanpa kompromi yang pasti


entahlah,
siapa yang jatuh
dan siapa yang mencinta
yang jelas aku telah jatuh
dan berlabuh di hati yang salah
mungkin bukan cinta
hanya rasa kagum yang mendalam

entahlah,
selalu berakhir seperti ini
tapi tak pantas kukeluhkan
takdirku sudah pasti
hanya hati yang belum pasti
meninggalkan cerita dan kenangan
menyisakan harap dalam gundah


entahlah,
rasa itu makin menjadi
dan aku semakin terhimpit
terjepit antara sakit dan bahag ia
tak selalu sendiri
hanya saja sering


entahlah,
berharap ia tak rasa
biar ku merasakannya sendiri
menangis daalam tawa
menyunggingkan senyum penuh arti


entahlah,
masih saja sama
aku mengulanginya lagi
mencintai untuk disakiti