Wednesday, November 2, 2011

Ibu

     aku melihat dia begitu tegar, dia selalu tertawa tanpa beban. merengkuh semua orang yang butuh rengkuhan, tersenyum pada setiap orang seakan ingin membagi kebahagiaannya. dia tidak pernah membebankan oranglain dengan kesusahannya, kurasa kesusahannya senantiasa dia pendam atau emang dia tidak pernah susah? entahlah dia begitu sulit untuk di tebak. yang ku tau dia adalah wanita kuat, wanita yang slalu merengkuh dan menghibur siapapun butuh hiburan dan dia adalah wanita yang mendatangkan rasa damai luar biasa. kurasa Allah Swt pun amat mencintainya. yang kutahu tentang wanita tersebut hanya kebahagiaan dan kebahagiaannya saja, dia selalu berbagi kebahagiaannya bersama. dan ku rasa lelaki yang bersamanya nanti akan amat sangat beruntung.

     sampai suatu saat............hari itu pun datang. wanita yang ku kagumi menangis amat deras dalam sujudnya, dia begitu khusyu dan tenggelam dalam tangisannya. ku rasa dia tidak pernah terlihat lemah di depanku (anaknya), dia selalu menjadi ibu yang ramah. yang senantiasa tersenyum dan tertawa walaupun hinaan demi hinaan terus menghujaninya. dia tidak pernah menangis seperti detik ini, ini adalah.................tembakan buatku. dan aku tahu bahwa ibuku tidak sekuat apa yang aku lihat, dia tidak dapat menyembunyikan air matanya pada saat dia menghadap sang Khalik, dia tidak mampu lagi terlihat tegar pada saat sujud di hadapan-Nya, dia terlihat begitu lemah..........yaTuhan, aku betul-betul tidaj tahu balas budi, ibuku yang ku anggap tegar ternyata tidak setegar anggapanku. aku merasa malu, mungkin saja aku telah menyakitinya, mungkin saja aku pernah membuatnya menangis di hadapan sang Khalik dan mungkin saja ibuku telah lelah dan amat lelah mendidikku sampai akhirnya tak kuasa menahan segalanya di depan sang Pencipta Yang Maha Besar.

      aku terpaku untuk beberapa saat, aku terdiam dalam pikiranku. tanpa sadar ibuku telah menyelesaikan sholatnya dia memegang tanganku lembut. aku kaget dan saat itu juga aku menangis sejadi-jadinya dan memeluk ibu, "MAH, ENTAH SUDAH BERAPA BANYAK KATA YANG TELAH MENYAKITIMU, ENTAH SUDAH BERAPA BANYAK TINDAKAN YANG TERLALU MENYAKITIMU. MAAFKAN AKU MAH MAAFKAN AKU" ibu memelukku erat, seakan mengatakan bahwa aku adalah penguatnya. dan mengatakan bahwa semua yang ku katakan dan kulakukan yang telah menyakitinya hanya angin lalu. ibuku..............................benar-benar hebat.

      Tuhan...........aku menitipkan ibuku pada-Mu, ku mohon lindungi dia, sayangi dia seperti dia menyayangiku dari aku di dalam perut hingga aku telah tiada. Tuhan...........ku mohon mudahkanlah jalannya menuju syurga-Mu bersama kami anak-anaknya, suaminya, sahabat-sahabatnya, teman-temannya dan kamu mu'min dan mu'minah sekalian......AMIIIIIN.......YaRABBAL ALAMIIIIN.....................

No comments:

Post a Comment